TikTok sudah menjadi salah satu social media yang sukses sejak pandemi Covid-19 kemarin. TikTok memudahkan para pemakainya dengan menyediakan media untuk video singkat disertai dengan lagu dan juga filter yang lucu. Fitur-fitur ini membuat TikTok menyaingi social media lain seperti Instagram, Snapchat, dan juga Twitter (sekarang menjadi X). Tidak sedikit juga media yang meniru TikTok untuk mendapatkan lebih banyak pengguna.
Semakin berkembangnya TikTok, semakin banyak fitur yang diberikan. TikTok sendiri sampai membuka marketplace untuk orang bisa melakukan transaksi jual beli melalui aplikasi TikTok. Salah satu cara berjualan yang ampuh di TikTok adalah dengan melakukan Live TikTok.
Tidak sedikit para pengusaha yang berusaha untuk menjual produk mereka menggunakan fitur Live TikTok. Tidak terkecuali juga para selebrity seperti dr. Richard Lee, Raffi Ahmad, sampai Baim Wong. Bagaimana tidak? Memasarkan produk di Live TikTok mampu memberikan mereka omset mencapai miliaran. Namun dibalik kesuksesan TikTok live, terdapat kelemahan dan dampak negatif yang mengakibatkan pemerintah Indonesia melarang penggunaan TikTok Live sebagai media jual beli.
Senin, 25 September 2023, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengumumkan penutupan TikTok Shop. Usai revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Pemerintah melarang Social Commerse melakukan transaksi langsung dan hanya boleh menggunakannya sebagai media promosi. Pemerintah memisahkan social commerce dan e-commerce untuk melindungi data pribadi masyarakat dari keperluan bisnis.
Gimana menurut kalian?
Apakah ini hal yang baik? atau buruk?
